Generasi Millenial harus sadar dan melek Makanan dan Minuman Sehat di Era Digital 4.0

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1qkcc8C6xohQ2KhY9sRXMNdTb6tCwOBIO

Tahu gak sih gaisss kalo setiap tanggal 16 Oktober itu diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia? Jadi setiap negara bahkan Dunia memperingati tanggal 16 Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia atau World Food Day. Dan tahun ini dengan mengangkat tema global “Our Actions are Our Future. Healthy Diets for a #zerohunger World”, Hari Pangan Sedunia tahun 2019 menyoroti upaya yang lebih cermat dalam memastikan keamanan pangan dan pola pangan sehat untuk semua orang. Badan POM juga turut merayakan kampanye Hari Pangan Sedunia melalui dialog langsung dengan masyarakat yang mengusung tema “Ngobrol Asyik Bareng Badan POM: Makan Sehat Ala Generasi Cerdas” di Mitra Terrace, Karet-Jakarta Selatan, Pada hari Sabtu lalu tanggal 9 November 2019.

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1NfCn-RvVJcSX-Ci6OoOgMPWteaN_WqUN

Pada sesi pembuka Ibu Penny K. Lukito selaku Kepala Badan POM RI menyampaikan amanat bahwa “Tahun ini, kita dituntut untuk mampu mempromosikan aksi melawan kelaparan di seluruh dunia, memastikan keamanan pangan serta pola hidup dengan pangan yang bergizi dan sehat untuk seluruh penduduk di dunia,”

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1VpMN376WmCXIHiqu_09Tqa8IGb_n0UjP

By the way, Faktor utama penyebab penyakit dan kematian di seluruh dunia bermula dari kebiasaan pola pangan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif. Maksudnya adalah cara kita mengkonsumsi baik itu makanan atau minuman yang dinilai kurang sehat dan kurang memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan gaya hidup yang kurang aktif itu bermaksud kurangnya kesadaran tubuh untuk bergerak dan berolahraga.

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1MQppLrYUJyDSyXIA4zliRl5rLDMPBc3W

 FYI Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), kebiasaan ini telah menjadi faktor pembunuh dan disabilitas nomor 1 di dunia. Ngeri banget gak sih itu?Selain itu, fenomena kekurangan gizi dan kelebihan gizi serta obesitas sering terjadi bersamaan baik di negara maju maupun negara berkembang. Entah itu masyarakat yang bermukim di perkotaan maupun di pedesaan bahkan masyarakat yang hidup di pedalaman daerah tertinggal.Diperkirakan lebih dari 670 juta orang dewasa dan 120 juta anak (5–19 tahun) perempuan dan laki-laki di dunia mengalami obesitas, dan lebih dari 40 juta anak balita kelebihan berat badan, sementara lebih dari 820 juta orang menderita kelaparan.

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1KgKFVdem6nxKFwFLg4knvtBbca_DL4uZ

Melihat dari info data diatas, maka perlunya kesadaran,kepeduliaan serta aksi nyata yang dapat kita lakukan untuk memulai hidup yang lebih sehat dan baik lagi. Dimulai dari diri sendiri, dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat,mulai dari bahan yang digunakan,cara pengolahan,cara pengemasan produk,cara pengiriman hingga produk makanan sampai ke customer. Tak kalah pentingnya harus pula diperhatikan kadar label gizi dan label kadaluwarsa pada kemasan produk ya. Dan sebenarnya kita punya kendali penuh untuk mengecek sebelum berbelanja dengan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kadaluwarsa). Cek KLIK adalah salah satu cara yang bisa kita manfaatkan agar tidak mengonsumsi makanan dan obat berbahaya atau tidak memenuhi syarat. Bisa cek lewat websitenya atau download aplikasinya di Play Store.

https://drive.google.com/uc?export=view&id=192NCwmGiCpKt8m0qvMHP6vhATV8XLYi9
https://drive.google.com/uc?export=view&id=1YaghcG6akD57nRjX9C0n_Pjy58IE9cpjhttps://drive.google.com/uc?export=view&id=1Ziq7z3k01YB-m8IqF6IsZ4ZKeVTOaELG




Tak hanya itu, Badan POM juga bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Yang jelas tujuannya agar masyarakat tidak gampang membuat fitnah dan informasi tidak benar (hoax) mengenai obat dan makanan. Tentunya tidak hanya merugikan dong, tetapi juga meresahkan. Hal itu disampaikan oleh DR. Ir. Penny K. Lukito, MCP, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, dalam talkshow Ngobrol Asyik Milenial bersama BPOM di Jakarta Selatan, 9 November 2019 lalu. 


https://drive.google.com/uc?export=view&id=14uX6bfZ-eKatxApnPpi5et-Xs4NbY5H5

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1Ct0wC-uFsaLd_V8cutGV2vEiKTSpKIXT


Masyarakat diharapkan mampu memilih dan memilah mana informasi yang bisa dipercaya atau tidak,yang menggiring opini dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menyebabkan dikalangan masyarakat menjadikan kekhawatiran. Dalam acara ini, Ibu Penny juga mengajak masyarakat dan anak-anak milenial untuk lebih cerdas memilih berita. Kalau sekiranya kurang berfaedah tidak perlu diteruskan dan dibagikan kepada orang lain. Acara itu juga menjadi penentu bahwa kita bisa membagikan informasi yang bermanfaat untuk masyarakat agar membantu menyadarkan masyarakat untuk memilih dan mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi dalam rangka mewujudkan zero hunger world. 

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1tYyArwtxtrcacYaxkBw5ClKFKzKBoWjG

Saat ini, anak-anak serta remaja generasi milenial, khususnya di daerah perkotaan dengan mudah mengakses pangan siap saji baik yang tersedia di pinggir jalan maupun secara online dengan harga terjangkau dan beragam. Namun tingkat kesadaran generasi muda untuk mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi masih kurang. Terkait hal tersebut, Badan POM menjalankan misi untuk mengedukasi generasi milenial dan pelaku usaha pangan khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang diet sehat yang terkait dengan makanan jalanan.

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1fK_KktNle1HNhbv0gkJ3DwZoz8CX0Esc


Maka untuk menjawab tantangan di era industri 4.0 yang memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh berbagai produk Obat dan Makanan tersebut, Badan POM telah bekerja sama dengan Asosiasi E-CommerceIndonesia (idEA) dan beberapa marketplaceseperti Bukalapak, Halodoc, Klik Dokter, Grab, dan Gojek. Kerja sama ini dilatarbelakangi hasil pengawasan Badan POM melalui tim Cyber Patrol yang menunjukkan bahwa banyak produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi standar keamanan, manfaat, dan mutu yang diperjualbelikan melalui berbagai platform marketplace.


https://drive.google.com/uc?export=view&id=1oQdcIc6OS2U69giF8jLdZPY6kq1dBz9Jhttps://drive.google.com/uc?export=view&id=1K7_3unhw4KIdkd2sZ4eZkRGTuHor0ZRq

Badan POM tersebar di 33 Balai Besar yang berada di setiap Ibukota Provinsi di seluruh Indonesia, sedangkan 40 Lokas POM tersebar di kabupaten/kota. Ini menunjukkan seberapa mudah akses masyarakat untuk mendapatkan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari Badan POM.Informasi lebih lanjut kalian bisa hubungi: Contact Center HALO BPOM di nomor telepon 1-500-533, SMS 0-8121-9999-533,  email halobpom@pom.go.idtwitter @BPOM_RIUnit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Socokangsi : The Hidden Great Canyon in Klaten 🇮🇩

#BijakBerPlastik : Kerjasama Danone-Aqua & The Ocean Clean Up Resmi luncurkan Interceptor 001 di Jakarta

Tips Secret Recipe Glowing ala Gue : Serum Pencerah Wajah Terbaik - Pond's